Lukisan merupakan sebuah karya yang
berestetis tinggi. Pembuatannya pun tidak semudah yang kita bayangkan, melukis
membutuhkan kejelian, kreativitas yang tinggi. Di era modern saat ini, lukisan
sangat jarang di temukan karena banyak orang menganggap lukisan adalah hal yang
biasa, padahal menurut orang-orang tertentu lukisan adalah hasil karya yang
indah. Sangat jarang orang yang bias membuat lukisan yang seakan-akan lukisan
itu hidup.
Wahyu Pitoyo Putra yang sering dikenal dengan
nama “ Pipit” adalah salah satu seniman lukis purworejo. Berawal dari hobi,
setelah lulus dari SMK ia mengembangkan hobinya. Berbagai festival pernah ia
ikuti, contohnya ia mengikuti Festival lukis di DIY pada tahun 2008. Selain itu
ia juga pernah mengikuti pameran lukis di Gedung Wanita Purworejo pada tanggal
8-13 Maret 2013.
Ini adalah salah satu hasil lukisan mas pipit yang pernah di
pamerkan di Gedung Wanita Purworejo.
Ia tidak
hanya melukis di atas kanvas saja, ia juga melukis di tembok, tiang listrik dan
sepatu. Untuk hasil karya lukis di sepatu tidak ahnya sekedar hobi namun juga
di produksi, melalui warung online ia memasarkan produknya. Pemesan tidak hanya
dari dalam negeri namun juga sampai luar negeri. Setiap satu pasang sepatu di
hargai Rp. 150.000-, dari berbagai ukuran.
Selain untu
keinginannya sendiri ia juga berkeinginan untuk memajukan Desanya melalui
lukisan. Ia ingin melukis semua rumah yang ada di Desanya. Untuk melukis ia
menggunakan cat oil dan acrylic.
Setiap minggu pagi ia membuka les
lukis dari berbagai kalangan tanpa di
pungut biaya.
Ia juga mengajar di TK Masyitoh Bener dan salah satu sanggae
seni di kajoran Magelang.
Pada tahun
2011 ia dan kawan-kawan pernah mendirikan sebuah kommunitas seniman lukis yang
bermana SEPUR ( Seniman Purworejo), namun komunitas
tersebut tidak bertahan sampai satu tahun, karena adanya campurtangan politik.
Baginya lukisan
adalah suatu karya yang memberikan power.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar